METODE
ILMIAH
BIOLOGI
PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN TANAMAN JAGUNG

GURU
PEMBIMBING: M. TAMSI
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK
1.
DINI KARLINA
2.
AMIRUDIN
3.
APRILIANTI
JUSMAN
4.
AUDRY NIA
YUSNITIRA
5.
TINA
6.
YOGI ERAL
TANTIO
SMAN 1 KERITANG
JALAN H.USMAN NO.04 PARIT TUAN
BRACK
KOTABARU KEC. KERITANG
TP.2018/2019
DAFTAR ISI
Kata
pengantar...............................................................................................................................
i
Daftar isi.........................................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang..................................................................................................................
1
1.
Jagung...............................................................................................................................
1
2. Air Kelapa........................................................................................................................
6
3. Vetsin/Miwon...................................................................................................................
7
4. Gula..................................................................................................................................
7
B. Tujuan...............................................................................................................................
8
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A.Waktu dan
Tempat............................................................................................................
9
B. Bahan dan
Alat..................................................................................................................
9
C.
Variabel............................................................................................................................
10
D. Hipotesis...........................................................................................................................
10
E. Langkah
kerja.................................................................................................................
10
BAB III
HASIL PENGAMATAN
A. Data
Hasil Pengamatan..................................................................................................
12
1. Panjang batang dan Daun..........................................................................................
12
2. Panjang Akar
Primer..................................................................................................
13
3. Banyak Akar Sekunder..............................................................................................
14
B. Gambar
Hasil Pengamatan............................................................................................
15
BAB IV
PEMBAHASAN
a. Pengamatan Jagung................................................................................................18
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................................
20
B. Saran................................................................................................................................
20
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Jagung
Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah
satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang
terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika
Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok,
sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia.
Di masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan
lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan
dasar tepung maizena. Berbagai produk turunan hasil
jagung menjadi bahan baku berbagai produk industri.
Beberapa di antaranya adalah bioenergi, industri kimia, kosmetika, dan farmasi.
Dari sisi botani dan agronomi, jagung
merupakan tanaman model yang menarik khususnya di bidang genetika,
fisiologi, dan pemupukan. Sejak awal abad ke-20, tanaman ini menjadi
objek penelitian
genetika yang
intensif. Secara fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat
efisien memanfaatkan sinar matahari. Sebagian jagung juga merupakan tanaman hari pendek yang pembungaannya terjadi
jika mendapat penyinaran di bawah panjang penyinaran matahari tertentu,
biasanya 12,5 jam.
a. Asal Usul
Tanaman Jagung
Teori yang banyak dianut menyatakan bahwa jagung didomestikasi
pertama kali oleh penghuni lembah Tehuacan, Meksiko. Bangsa Olmek
dan Maya
diketahui sudah membudidayakan di seantero Amerika
Tengah sejak 10.000 tahun yang lalu dan mengenal berbagai teknik
pengolahan hasil. Teknologi ini dibawa ke Amerika
Selatan (Ekuador) sekitar
7.000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang
lalu. Pada saat inilah berkembang jagung yang beradaptasi dengan suhu rendah di
kawasan Pegunungan Andes. Sejak 2500 SM, tanaman ini telah dikenal di berbagai
penjuru Benua Amerika.
Kedatangan orang-orang Eropa sejak akhir abad ke-15 membawa serta jenis-jenis jagung
ke Dunia Lama, baik ke Eropa maupun Asia. Pengembaraan jagung
ke Asia dipercepat dengan terbukanya jalur barat yang dipelopori oleh armada
pimpinan Ferdinand Magellan melintasi Samudera Pasifik. Di
tempat-tempat baru ini jagung relatif mudah beradaptasi karena tanaman ini
memiliki elastisitas fenotipe yang
tinggi.
Di Indonesia (Nusantara), berbagai macam nama dipakai
untuk menyebut jagung. Kata "jagung" menurut Denys Lombard
merupakan penyingkatan dari jawa agung, berarti "jewawut
besar", nama yang digunakan orang Jawa.
Beberapa nama daerah adalah jagong (Sunda, Aceh, Batak, Ambon), jago
(Bima), jhaghung (Madura), rigi (Nias), eyako
(Enggano), wataru (Sumba), latung (Flores), fata (Solor), pena
(Timor), gandung (Toraja), kastela (Halmahera), telo
(Tidore), binthe atau binde (Gorontalo dan Buol),
dan barelle´ (Bugis). Di kawasan timur Indonesia juga dipakai
luas istilah milu[9], yang jelas
berasal dari milho, berarti "jagung" dalam bahasa
Portugis, .
Jagung budidaya dianggap sebagai keturunan langsung
sejenis tanaman rerumputan mirip jagung yang bernama teosinte
(Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya,
yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun lalu oleh penduduk asli setempat,
masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana.
Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies
dalam genus
Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi
menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat
hidup secara liar di alam
b. Ciri-Ciri
dan Klasifikasi Tanaman Jagung
1. Ciri-Ciri
tanaman Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim.
Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Tinggi tanaman jagung
sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian 1 m sampai 3
m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m. Tinggi tanaman biasa diukur
dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun ada
yang dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak
memiliki kemampuan ini.
Bunga betina jagung berupa
"tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan
"rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.
Sebagai anggota monokotil,
jagung berakar serabut yang dapat mencapai kedalaman 80 cm meskipun sebagian
besar berada pada kisaran 20 cm. Tanaman yang sudah cukup dewasa memunculkan akar adventif
dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana
pada sorgum dan tebu.
Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batangnya
beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang
jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung zat kayu (lignin).
Daun jagung
merupakan daun sempurna, memiliki pelepah, tangkai, dan helai daun. Bentuknya
memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat lidah-lidah (ligula). Tulang daun
sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang
berambut. Stoma pada daun jagung
berbentuk halter, yang khas dimiliki Poaceae (suku
rumput-rumputan). Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis
berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi
defisit air pada sel-sel daun. Jika tanaman mengalami kekeringan, sel-sel kipas
akan mengerut, menutup lubang stomata, dan membuat daun melipat ke bawah
sehingga mengurangi transpirasi.
Susunan bunga jagung adalah diklin: memiliki bunga
jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu tanaman (berumah satu atau monoecious).
Bunga tersusun majemuk, bunga jantan tersusun dalam bentuk malai, sedangkan
betina dalam bentuk tongkol. Pada jagung, kuntum bunga (floret) tersusun
berpasangan yang dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma).
Rangkaian bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman. Serbuk sari berwarna
kuning dan beraroma wangi yang khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.
Tangkai tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
2.
Klasifikasi Tanaman jagung
Klasifikasi
Ilmiah
|
|
Krajaan :
|
Plantae
|
(Tidak termasuk)
|
Monocots
|
(Tidak
termasuk)
|
Commelinids
|
Ordo:
|
Poales
|
Famili:
|
Poaceae
|
Genus:
|
Zea
|
Spesies:
|
Z. mays
|
Nama
Binomial
|
|
Zea mays
ssp. MaysL
|
c. Kandungan
Gizi Jagung
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar
berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh
bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada
jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin.
Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih
berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui
mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen
dan sukrosa.
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:
- Kalori : 355 Kalori
- Protein : 9,2 gr
- Lemak : 3,9 gr
- Karbohidrat : 73,7 gr
- Kalsium : 10 mg
- Fosfor : 256 mg
- Ferrum : 2,4 mg
- Vitamin A : 510 SI
- Vitamin B1 : 0,38 mg
- Air : 12 gr
Dan bagian yang dapat dimakan 90 %.
Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai
kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang
lebih banyak.
Jagung merupakan tanaman
semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150
hari.
d. Manfaat
Jagung
1.Sumber yang Kaya Kalori:
Jagung
merupakan sumber yang kaya kalori dan merupakan makanan pokok bagi banyak
penduduk. Kandungan kalori jagung adalah 342 kalori per 100 grams, salah satu
yang tertinggi di sereal.
2.Pencegahan Kanker Usus dan
Wasir:
Kandungan serat dari satu
cangkir jagung adalah 18,4% dari jumlah harian yang disarankan. Ini membantu
dalam mengurangi masalah pencernaan seperti sembelit dan wasir, serta
menurunkan resiko kanker usus.
3.Sumber yang Kaya Vitamin:
Jagung kaya akan vitamin B,
khususnya Thiamin dan Niacin. Thiamin penting untuk menjaga kesehatan saraf dan
fungsi kognitif. Kekurangan Niacin bisa menyebabkan pellagra; penyakit yang
ditandai dengan diare, demensia dan dermatitis dan umumnya diamati pada orang
kekurangan gizi. Jagung juga merupakan sumber yang baik untuk asampantotenat
yang merupakan vitamin yang diperlukan untuk karbohidrat serta protein dan
metabolisme lemak dalam tubuh. Kekurangan asam folat pada wanita hamil
mengakibatkan kelahiran bayi kurus dan juga dapat mengakibatkan cacat neural
tube pada saat lahir. Jagung menyediakan potongan besar dari kebutuhan folat
sehari-hari. jagung kuning merupakan sumber yang kaya beta-karoten yang
membentuk vitamin A dalam tubuh, penting untuk pemeliharaan visi yang baik dan
kulit. Kernel jagung kaya akan vitamin E, antioksidan alami penting untuk
pertumbuhan.
4.Mengandung Mineral yang
Diperlukan:
Jagung selain mengandung
banyak fosfor dan magnesium, mangan, seng, besi dan tembaga. Serta mengandung
mineral seperti selenium. Fosfor sangat penting bagi pemeliharaan pertumbuhan
normal, kesehatan tulang dan fungsi ginjal normal. Magnesium diperlukan untuk
mempertahankan denyut jantung normal dan untuk kekuatan tulang.
5.Pencegah Kanker:
Menurut studi yang dilakukan
di Cornell University, jagung merupakan sumber yang kaya antioksidan yang
melawan kanker yang disebabkan oleh radikal bebas. Bahkan, proses memasak dapat
meningkatkan zat antioksidan dalam jagung manis. Jagung merupakan sumber yang
kaya akan senyawa fenolik asam ferulic, agen anti-kanker yang telah terbukti
efektif dalam memerangi tumor pada kanker payudara dan kanker hati.
Anthocyanin, ditemukan dalam jagung ungu juga bertindak sebagai pemulung
penyebab kanker radikal bebas.
6.Melindungi Jantung:
Menurut para peneliti, minyak
jagung telah menunjukkan efek anti aterogenik pada tingkat kolesterol, sehingga
mencegah risiko penyakit jantung.
7.Mencegah Anemia:
vitamin B12
dan asam folat yang terdapat dalam jagung mencegah anemia yang disebabkan oleh
kekurangan vitamin ini.
8.Menurunkan Kolesterol
Jahat:
Menurut Jurnal Biokimia
Nutrisi, konsumsi minyak kulit jagung menurunkan kolesterol LDL plasma dengan
mengurangi penyerapan kolesterol oleh tubuh.
9.Perlindungan terhadap Diabetes dan Hipertensi:
9.Perlindungan terhadap Diabetes dan Hipertensi:
Konsumsi jagung membantu pengelolaan
non-insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM) dan efektif terhadap penyakit
tekanan darah tinggi karena adanya phytochemical fenolik di seluruh jagung.
10.Manfaat Dalam Bidang
Kosmetik:
Tepung Jagung digunakan dalam
pembuatan berbagai kosmetik dan mungkin juga dioleskan untuk menenangkan ruam
kulit dan iritasi. Produk jagung dapat digunakan untuk menggantikan
produk-produk minyak bumi karsinogenik yang merupakan komponen utama dari bahan
kosmetik.
2. Air Kelapa
Air kelapa
adalah cairan yang berada di dalam kelapa hijau muda
Nutrisi air kelapa
Nilai
nutrisi per 100 g (3,5 oz)
|
|
Energi
|
79 kJ (19
kcal)
|
Karbohidrat
|
3.71 g
|
-Gula
|
2.61 g
|
-Serat
pangan
|
1.1 g
|
Lemak
|
0.2 g
|
Protein
|
0.72 g
|
Air
|
94.99 g
|
Vitamin A
|
0
g (0%)
|
-Beta-Karotena
|
0
g (0%)
|
-Lutein
dan zeaxanthin
|
0
g
|
Tiamina
(Vit. B1)
|
0.03 mg
(2%)
|
Riboflavin
(Vit.B2)
|
0.057 mg
(4%)
|
Niasin
(Vit. B3)
|
0.08 mg
(1%)
|
Asam
Pantotenat (B5)
|
0.043 mg
(1%)
|
Vitamin B6
|
0.032 mg
(2%)
|
Volat
(Vit. B9)
|
3
g (1%)
|
Vitamin C
|
2.4 mg
(4%)
|
Vitamin E
|
0 mg (0%)
|
Vitamin K
|
0
g (0%)
|
Kalsium
|
24 mg (2%)
|
Besi
|
0.29 mg
(2%)
|
Magnesium
|
25 mg (7%)
|
Fospor
|
20 mg (3%)
|
Kalium
|
250 mg
(5%)
|
Zink
|
0.1 mg
(1%)
|
Air kelapa telah lama menjadi minuman populer di
wilayah tropis, khususnya di India, Pesisir Brasil, Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik,
Afrika, dan Caribbean
Dalam 100 ml, tersedia 19 kalori,
Air kelapa terdiri dari 95% air dan 4% karbohidrat, dengan protein dan jumlah
lemak protein di bawah 1% masing-masing(tabel). Air kelapa mengandung vitamin
serta mineral makanan dalam jumlah yang signifikan (rata-rata di bawah angka
10% dari Nilai kebutuhan gizi harian.
3. Vetsin/Miwon
Mononatrium
glutamat (juga disebut monosodium glutamat; disingkat MSG) adalah garam natrium dari asam glutamat. Satu ion hidrogen (dari gugus
—OH yang berikatan dengan atom C-alfa) digantikan oleh ion natrium.
Glutamat atau Vetsin yang ada di pasaran
memiliki kandungan kimia yang dapat menyuburkan tanaman, yaitu natrium
(Na) Defisiensi unsur Na atau Natrium bagi pertumbuhan tanaman yang baru
diketahui pengaruhnya yaitu meng-akibatkan resistensi tanaman akan merosot
terutama pada musim kering. Tanpa Na tanaman dalam pertumbuhan-nya tidak dapat
meningkatkan kandungan air ( banyak air yang dapat dipegang per unit berat
kering ) pada jaringan daun.
Natrium (Na) merupakan salah satu unsur mikroelemen yang sangat penting bagi pertumbuhan tamanan. Oleh karena itu, vetsin yang mengandung unsur natrium dapat menyuburkan tanaman. selain itu Vetsin juga berfungsi untuk pembentukan asam amino lain seperti gluthation, arginin dan praline dan penyehat tanaman
Natrium (Na) merupakan salah satu unsur mikroelemen yang sangat penting bagi pertumbuhan tamanan. Oleh karena itu, vetsin yang mengandung unsur natrium dapat menyuburkan tanaman. selain itu Vetsin juga berfungsi untuk pembentukan asam amino lain seperti gluthation, arginin dan praline dan penyehat tanaman
4.Gula
Sukrosa adalah salah satu komponen
organik yang terdiri dari glukosa dan fruktosa. Sehingga sukrosa merupakan
sumber energi bagi tanaman dan mempunyai peran yang sangat penting dalam
kehidupan. Sukrosa memiliki Beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai karbon
skeleton atau kerangka karbon, osmoprotectan, dan ekspresi gen.
Kerangka karbon sendiri dapat diartikan sebagai
penyusun karbon (C) yang melalui mekanisme tertentu akan menghasilkan suatu
energi. Karena sukrosa mempunyai fungsi sebagai penyusun unsur karbon, maka
sukrosa mempunyai peran penting dalam memproduksi energi. Sukrosa merupakan
hasil akhir fotosintesis yang siap untuk diekspor. Sukrosa diproduksi di dalam
sitosol daun yang nantinya akan disalurkan melalui batang, dari floem ke sink
tissue, menuju jaringan-jaringan yang sedang melakukan metabolisme. Regulasi
sukrosa ini dibantu oleh gen sucrose transporter SUC/SUT family. Sukrosa juga
sangat diperlukan pada jaringan-jaringan yang sedang melakukan pertumbuhan
aktif, misalnya pada jaringan meristem. Pada jaringan meristem aktifitas
fotosintesis tidak dapat dilakukan karena jaringannya masih terlalu muda,
sehingga perlu sokongan energi dari sukrosa
B.Tujuan
1.Untuk menambah wawasan dan pengetahuan
2. Mengetahui biji jagung mana yang
lebih cepat berkecambah dan tumbuh, jika di berikan sejumlah Air kelapa,Gula,
dan Vetsin/Miwon
3. Mengetahui tinggi batang daun perharinya
4. Mengetahui panjang akar primer perhariya
5. Mengetahui banyak akar sekunder yang tumbuh
perharinya
6.Mengetahui cara pengukuran panjang akar primer
jagung dan tinggi batang daun jagung di dalam petridish
7. Mengetahui bagaimana tata cara praktek dan
pengamatan mengenai pertumbuhan dan perkembangan jagung.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A.Waktu dan Tempat
Pengamatan pertumbuhan dan
perkembangan jagung yang telah di perlakukan dengan cara yang berbeda pada
setiap biji jagung yang di taruh dalam sebuah petridish di lakukan kurang lebih
selama tujuh hari, di mulai pada tanggal 29-05 September 2018. Dan pengamatan
di lakukan di ruang laboratorium SMA Negeri 1 Keritang, Kotabaru, Kecamatan
Keritang.
B. Bahan dan Alat
a. Bahan-bahan
1.Tiga biji jagung
2. Air mineral gelas sebanyak 4 gelas
3. Tisu dapur
4. Air kelapa
5. Gula
6. Vetsin/Miwon/Monosodium Glutamat
b. Alat-alat
1. Petridish
2. Gunting
3.Label nama
4. Pinset
5. Benang
6. Pena dan Buku
7. Stopwath/hanphone
8. Solasi transparan
9. Penggaris
C.Variabel
No
|
Perlakuan
|
1
|
Di
rendam dalam Air kelapa selama 15 menit
|
2
|
Di rendam
dalam larutan Gula selama 15 menit
|
3
|
Di rendam
dalam larutan Vetsin selama 15 menit
|
D. Hipotesis
Menurut hipotesis kami/dugaan
kelompok kami, kami menyimpulkan bahwa perlakuan dengan hasil yang paling baik
adalah perlakuan dengan di rendam dalam larutan vetsin/miwon selama 15 menit,
karena Vetsin/Miwon mengandung Natrium(Na) yang berperan meningkatkan
kandungan air pada jaringan daun,Vetsin/Miwon juga mengandung asam amino yang
membantu pertumbuhan tumbuhan pada waktu muda (tunas)
untuk merangsang berdaun lebih banyak, selain itu memberikan daya tahan yang
lebih terhadap hama dan penyakit. Selain asam amino, Vetsin/Miwon juga mengandung sedikit unsur ion hidrogen, yang bila terkena atau
tercampur oleh air akan menghasilkan gas yang sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan akar dan batang. Unsur hara Natrium (Na) dan Asam amino
yang di kandung dalam Vetsin/Miwon sangat besar kegunaanya bagi pertumbuhan dan
perkembangan tubuhan.
E. Langkah Kerja
1. Sediakan petridish serta alat-alatnya.
2. Gunting 3 lembar tisu berbentuk lingkaran sesuai
ukuran diameter petridish.
3. Bersihkan petridish dengan mengelap petridish
menggunakan tisu.
4. Masukan 3 lembar tisu ke dalam petridish dan
lembaran tisu yang paling atas di beri garis menjadi tiga bagian.
7. Tempelkan label nama yang di beri tulisan nama Air
kelapa, Gula,Vetsin/Miwon pada bagian luar petridish, sesuaikan dengan garis
pada tisu di dalam petridish.
8. Siapkan 3 gelas air mineral, kemudian buang air
dalam gelas hingga tersisa sepertiga (1/3) dari gelas.
9. Tempelkan label nama yang di beri tulisan Air
kelapa,Gula,Vetsin/Miwon pada masing-masing gelas.
10. Larutkan 1 sendok makan ,Gula, dan Vetsin/Miwon ke
dalam gelas air sesuai label nama larutan pada gelas.
11. Siapkan stopwatch/hanphone.
12. Masukan biji jagung ke dalam gelas Air kelapa,Gula,Vetsin/Miwon,
masing-masing satu biji, dan ketika memasukan biji jagung ke dalam gelas
jalankan langsung waktu pada stopwatch.
13. Tunggu hingga 15 menit.
14. Setelah 15 menit biji jagung di rendam, buang air Kelapa,Gula
dan Vetsin/Miwon.
15. Ambil satu gelas air mineral yang masih utuh,
kemudian basahi tisu dengan sedikit air jangan sampai menggenang, air di gunakan
hanya untuk melembabkan tisu.
16. Pindahkan biji jagung yang telah di rendam dari
gelas ke dalam petridish, sesuaikan posisi biji jagung dengan label nama pada
petridish
17. Tutup petridish dengan penutupnya, kemudian lem
petridish menggunakan solasi transparan.
18. Letakan petridish pada ruangan, dan amati
pertumbuhan biji jagung setiap hari selama tujuh hari dengan mengukur panjang
akar primer dan panjang batang daun serta menghitung jumlah akar sekunder yang
tumbuh.
19. Setelah tujuh hari, buka petridish dan keluarkan
biji-biji jagung yang telah tumbuh,dan ukur satu-persatu secara langsung, dan
di foto.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
A. Data Hasil Pengamatan
1. Panjang Batang dan Daun
a. Tabel
Perlakuan
|
Hari
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
Air kelapa
|
_
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3 cm
|
Vetsin/Miwon
|
_
|
_
|
_
|
0,5 cm
|
1 cm
|
4,6 cm
|
7,1 cm
|
Gula
|
_
|
_
|
_
|
-
|
0,1 cm
|
1,5 cm
|
2 cm
|
Pengukuran Akhir:
Air Kelapa: 2 cm
Vetsin/Miwon: 3,4 cm
Gula: 0,5
b. Histogram
2. Panjang Akar Primer
a. Tabel
Perlakuan
|
Hari
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
Air kelapa
|
_
|
0,7 cm
|
3,1 cm
|
6,3 cm
|
8,2 cm
|
13 cm
|
15 cm
|
Vetsin/Miwon
|
_
|
_
|
1,1 cm
|
2,3 cm
|
3,4 cm
|
10,1 cm
|
14 cm
|
Gula
|
_
|
_
|
2,3 cm
|
4,2 cm
|
5,7 cm
|
9,3 cm
|
16 cm
|
Pengukuran Akhir:
Air kelapa: 14,7 cm
Vetsin/Miwon: 15 cm
Gula: 16,5 cm
b. Histogram
3. Banyak Akar Sekunder
a. Tabel
Perlakuan
|
Hari
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
Air kelapa
|
_
|
-
|
-
|
4
|
5
|
5
|
5
|
Penyedap rasa
|
_
|
_
|
_
|
4
|
4
|
5
|
5
|
Gula
|
_
|
_
|
_
|
-
|
-
|
3
|
3
|
b. Histogram
B. Gambar Hasil Pengamatan
1. Hari
Pertama
2. Hari Ke Dua
3. Hari Ke Tiga
4.Hari Ke Empat
5.Hari Ke
Lima
6.Hari Ke Enam
7.Hari Ke Tujuh
·
Air Kelapa
·
Vetsin/Miwon
·
Gula
BAB IV
PEMBAHASAN
a. Pengamatan Terhadap Panjang
Batang dan Daun
Untuk pengamatan pada panjang batang
dan daun, biji jagung yang tumbuh lebih baik yaitu biji jagung yang di rendam
selama 15 menit dalam larutan Vetsin/Miwon dengan takaran Vetsin/Miwon sebanyak
1 sendok makan atau sekitar 8 gram, dan jumlah air sebanyak 1/3 gelas ukuran
200 ml.
Menurut kami, hal ini di karenakan Vitsin/Miwon
mengandung unsur Natrium (Na) yang berperan sebagai bahan baku hormon
pertumbuhan yaitu hormon auksin sehingga batang dan daun mengalami pertumbuhan
lebih cepat di bandingkan dengan biji jagung yang di rendam dalam larutan Gula
dan Air kelapa.
Selain natrium Vetsin/Miwon juga
mengandung asam amino yang berperan membantu pertumbuhan tumbuhan pada waktu muda (tunas) untuk merangsang pertumbuhan
batang dan daun, selain itu memberikan daya
tahan yang lebih terhadap hama dan penyakit meskipun jumlah Vetsin/miwon yang
di berikan berlebih, ini berarti Vetsin/Miwon tidak terlalu besar efek
negatifnya terhadap pertumbuhan jagung.
Biji jagung yang di rendam
selama 15 meniit dengan Air kelapa, pertumbuhan batang dan daun mulai tumbuh
pada hari ke-7 berkisar 3 cm, pertumbuhan biji jagung yang di rendam dengan Air
kelapa ini kurang bagus jika dibandingkan dengan biji jagung yang di rendam
dengan Vetsin/Miwon. Menurut kami hal ini di karenakan Air kelapa yang
digunakan sudah kurang steril, sehingga merambat pertumbuhan biji jagung.
Sedangkan biji jagung yang di rendam
selama 15 menit dengan larutan Gula, pertumbuhan batang dan daun mulai tumbuh
pada hari ke-5 sampai hari ke-7 berkisar 0,1 cm- 2 cm, pertumbuhan biji
jagung yang di rendam dengan gula ini kurang bagus jika di bandingkan dengan
biji jagung yang di rendam dengan Vetsin/Miwon.Menurut kami hal ini di
karenakan terlalu banyak jumlah gula yang di larutkan untuk merendam biji
jagung, sehingga menghambat pertumbuhan biji jagung, Hal tersebut terjadi karena senyawa gula terhadap tanaman seringkali
dikaitkan dengan kegiatan metabolisme gula
b. Pengamatan terhadap panjang akar
primer
Untuk Pengamatan pada
pertumbuhan akar primer , biji jagung yang memiliki akar primer yang paling
baik yaitu biji jagung yang di rendam selama 15 menit dengan larutan Air kelapa,
pertumbuhanya mulai dari hari ke-2 sampai hari ke-7 berkisar 0,7 cm – 15 Berbeda dengan biji jagung yang di
rendam dengan larutan gula selama 15 menit, akar primernya mulai tumbuh pada
hari ke-3 sampai hari ke-7 berkisar 2,3 cm – 16 cm, pertumbuhannya
tidak sebaik akar primer pada biji jagung yang di rendam dengan Air kelapa, hal
ini juga di karenakan terlalu banyaknya jumlah gula yang di berikan dalam
larutan sehingga pertumbuhan akar primer terhambat.
Sedangkan biji jagung yang di rendam
selama 15 menit dengan larutan Vetsin/Miwon akar primernya mulai tumbuh pada
hari ke-3 sampai hari ke-7 berkisar 1,1 cm-15 cm
c. Pengamatan pada jumlah akar
sekunder
Untuk pengamatan pada jumlah akar
sekunder, biji jagung yang direndam selama 15 menit dalam larutan Vetsin/Miwon
akar sekundernya mulai tumbuh pada hari ke-4 sampai hari ke-7 berkisar 4-5
buah, dan biji jagung yang di rendam selama 15 menit dalam larutan gula akar
sekundernya mulai tumbuh pada hari ke-6 sampai hari ke-7 berkisar 3 buah,
Sedangkan biji jagung yang di rendam dengan Air kelapa akar sekundernya mulai
tumbuh pada hari ke-4-7 berkisar 4-5 buah.
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pertumbuhan
adalah proses pertambahan biomassa atau ukuran(berat,volume dan jumlah) yang
sifatnya tetap dan irreversible karena adanya pembelahan mitosis atau
perbanyakan sel.
Sedangkan
perkembangan adalah perubahan yang menyertai pertumbuhan, dan perubahan itu meliputi
perubahan bentuk dan tingkat kematangan mahkluk hidup. Secara sederhana,
perkembangan merupakan proses prubahan menjadi dewasa,
Pertumbuhan
dan perkembangan hanya bisa terjadi dengan baik pada kondisi yang
ideal, seperti tersedia cukup nutrisi, air, PH yang sesuai, cahaya, oksigen
serta suhu dan kelembapan yang sesuai, tanpa adanya unsur tersebut , tumbuhan
tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, bahkan mungin mungkin tumbuhan
tidak bisa tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan juga tidak bisa
terjadi jika terdapat senyawa kimia, suhu , dan PH yang dapat merusak
sel-sel dan jaringan pada tumbuhan.
B. SARAN
Agar dalam penyusunan karya ilmiah
ini memberi manfaat yang besar maka penulis menyarankan:
1. Mencari informasi mengenai bagaimana tata cara
penyusunan karya ilmiah yang benar, dan mencari bahan untuk kerangka karya
ilmiah sebaiknya mencari dan memilih sumber yang layak untuk di jadikan bahan
karya ilmiah, baik dari Internet maupun buku-buku mata pelajaran.
2. Alat dan bahan yang di gunakan harus steril, dengan
membersihkan dahulu alat dan bahan yang akan di gunaakan untuk praktek dan
berhati - hati ketika saat melakukan praktek, jangan sampai biji jagung
dan bahan bahan praktek serta alat-alat lainya terkena kotoran, atau
terjatuh dari meja praktek, karena hal demikian bisa mempengaruhi kualitas
hasil praktek, seperti biji jagung tidak tumbuh dan berjamur.
3. Sebaiknya cari benih biji jagung yang baru panen,
dan sediakan jumlah biji jagung dalam jumlah lebih.
4. Pilih biji jagung yang baik dan berasal dari jenis
jagung yang baik , jangan pilih biji jagung yang sudah lama di simpan dan biji
jagung yang sudah berlubang atau berkutu.
5. Sebaiknya menguji biji jagung yang di pilih sebelum
di gunakan untuk praktek, dengan menanam beberapa biji di rumah.
6. Jangan memberikan Kcl, gula ,ataupun Vetsin/Miwon
secara berlebih karena hal itu bukanya akan mempercepat perkecambahan biji
jagung atau pertumbuhan serta menyuburkan biji jagung yang sudah berkecambah,
tapi akan membuat biji jagung tidak bisa berkecambah dan embrio biji akan mati,
dan akhirnya biji jagung berjamur.
7. Ketika melakukan pengamatan dan pengukuran
pertumbuhan jagung sebaiknya ukur dan amati dengan teliti, tujuanya adalah agar
tidak terjadi kesalahan data hasil dari pengamatan dan pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
http://ndah-smile.blogspot.com/2013/10/penelitian-fisiologi-tumbuhan-pengaruh.html
Muslim
khoirul dkk. 2004 . “Biologi 3 untuk SMA dan MA kelas Xll”. Erlanga, Jakarta.
Tim Edukasi
HTS . “Modul Biologi untuk smester gasal kelas Xll”. HTS, Surakarta
Komentar
Posting Komentar